Gara-Gara Hal Sepele, 4 Orang Ini Dihakimi Massa Hingga Tewas. Nomor 3 Sangat Menyedihkan!

08.33
Apapun alasannya, yang namanya main hakim sendiri tidak pernah dibenarkan. Toh, Indonesia sudah memiliki pihak yang berwajib yang bertugas menegakkan hukum. Tapi sayangnya, hingga saat ini banyak masyarakat yang begitu mudah terprovokasi dan melakukan tindak main hakim sendiri. Terlebih jika bersinggungan dengan kasus pencurian, warga dengan begitu ringan tangan mengeroyok hingga korbannya tewas.

Walhasil, para pelaku pengeroyokan juga bakal tersandung masalah hukum. Bukannya menyelesaikan masalah, nyatanya timbul masalah baru yang lebih berat. Bukan hanya sekali dua kali terjadi, namun berkali-kali. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus main hakim sendiri yang membuat korbannya tewas, padahal masalah pemicunya sangat sepele.

Diduga mencuri ampli, pria dibakar massa hingga tewas

Malang benar nasib seorang tukang service TV di Bekasi ini. Karena dituduh maling ampli di masjid, ia harus merenggang nyawa setelah dibakar oleh warga. Cerita tersebut makin viral di sosial media karena postingan seorang netizen. Diceritakan bahwa sebenarnya pria tersebut hanya numpang shalat ashar di masjid Desa Muara Bakti. Dia terpaksa membawa ampli miliknya masuk ke dalam masjid karena takut hilang jika ditaruh di jok motor.

Saat keluar dari masjid, seorang warga melihatnya membawa ampli dan mengira bahwa dia adalah maling. Sontak saja teriakan maling membuat warga naik darah. Seketika korban jadi sasaran kemarahan warga. Pria tersebut sudah berusaha menghindar, bahkan berlari ke kampung sebelah. Namun warga justru terus mengejar dan mengamuk. Bahkan ada yang menyiram dengan bensin hingga membakarnya hidup-hidup. Pria tersebut pun tewas dengan luka bakar parah tanpa ada yang menolong.

Pengepul petai dikira penculik dan dihajar massa

Isu penculikan anak awal tahun 2017 lalu juga memberi dampak yang sangat mengerikan. Bukan hanya memberi rasa khawatir pada orangtua yang memiliki anak kecil, tapi ada juga korban nyawa. Sebut saja Maman Budiman, seorang pengepul petai yang dicurigai sebagai penculik hingga dikeroyok massa hingga tewas. Kejadian tersebut berawal saat Maman berniat menjemput anaknya.

Rencananya, sepulang dari menjemput sang anak, korban berniat mencari petai dari petani yang nantinya akan dijual lagi di pasar. Namun ternyata, kedatangan korban mengundang kecurigaan warga. Sontak saja, warga yang termakan info hoax langsung menangkap korban. Masyarakat yang berkumpul makin ramai akhirnya tak mampu menahan amarah, mereka pun mengeroyok Maman dengan membabi buta hingga tewas.

Diduga mencuri burung, remaja 16 tahun tewas dikeroyok warga

Seorang remaja 16 tahun berinisial TP harus merenggang nyawa sesaat setelah warga ramai-ramai menghajarnya. Padahal, masalahnya begitu sepele, korban diduga mencuri burung milik salah satu warga. Diduga, korban melakukan aksinya bersama dua temannya. Namun, dua rekannya berhasil meloloskan diri, sementara TP habis diamuk warga.

Sementara itu, ibu salah satu tersangka pencurian burung mengaku tak terima dengan tindakan warga yang main hakim sendiri. Mereka masih remaja, wajar saja jika bandel. Namun menegur mereka bukanlah dengan cara kekerasan, terlebih sampai membuat TP meninggal dunia. Masih ada hukum yang bisa membuat mereka menyadari kesalahan.

Maling pisang tewas tragis ditangan massa

Mei 2017 lalu, Indramayu digegerkan dengan pengeroyokan dua pemuda yang diduga maling motor. Salah satunya bahkan tewas mengenaskan setelah dihakimi massa. Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki mengatakan bahwa korban sama sekali tak berkutik karena begitu banyak warga yang mengeroyok. Ketika polisi datang, korban Santo (19) sudah tewas.

Sementara Egi (18) mengalami luka parah. Setelah dilakukan penelusuran oleh pihak kepolisian, ternyata kedua korban hanyalah pencuri pisang, bukan maling motor seperti yang dituduhkan warga. Polisi menyayangkan tindakan wa rga yang kerap main hakim sendiri, terlebih korbannya masih berusia remaja.

Itulah sedikit contoh kasus main hakim sendiri yang kerap terjadi di Indonesia. Hanya karena hal sepele, bukankah sangat disayangkan jika harus ada nyawa yang dikorbankan? Semoga kejadian di atas menyadarkan kita untuk tidak mudah terprovokasi hingga melakukan aksi main hakim sendiri.

sumber : boombastis

MENGGETARKAN,,! Ketika Panglima Gatot dengan Senang Hati Diperiksa di Bandara!

08.14
Kasus anggota TNI memukul petugas keamanan bandara beberapa kali terjadi. Rata-rata dipicu oleh anggota TNI yang tak terima disuruh melepas jam tangan atau sabuk. Mereka kemudian marah hingga memukul petugas.

Yang terbaru, seorang anggota TNI AL Sertu MH memukul sekuriti bandara Soekarno-Hatta. Penyebabnya, Sertu MH hendak mengantarkan keluarganya yang pulang ke Jayapura.

Karena cuma mengantar dan tentu tak memiliki tiket, Sertu MH dilarang masuk ke lokasi check in. Aturannya memang counter check in hanya untuk penumpang, dan pengantar tak boleh masuk.

Petugas meminta Sertu MH meminta izin dulu. Namun setelah mengurus izin, ternyata keluarga Sertu MH tak bisa check in karena waktunya telah lewat. Sertu MH pun terlibat cekcok dan emosi hingga memukul petugas bandara berinisial NF. Kasus ini ditangani Polisi Militer TNI AL.

Pihak Mabes TNI berkali-kali meminta anggotanya tertib dan tidak arogan di bandara. Ikuti aturan keamanan yang ada.

Bahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mencontohkan bagaimana berlaku tertib di bandara.

Dalam foto yang diunggah oleh Puspen TNI, tampak Jenderal Gatot Nurmantyo sedang diperiksa dengan metal detector. Gatot yang mengenakan pakaian sipil tampak mengikuti standar pemeriksaan yang ada.

Hal ini sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

Menteri Budi menyatakan bahwa pelaksanaan dan penegakan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan setiap penumpang maupun barang yang akan diangkut dengan pesawat udara, wajib untuk diperiksa. Pemeriksaan tersebut menjadi tugas dan kewenangan petugas Avsec.

"Ini dilakukan untuk menjamin tidak ada barang terlarang (prohibited items) yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan melawan hukum yang tentunya dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan," kata dia.

Kalau Panglima TNI saja memberi contoh tertib. Malu dong prajurit yang arogan di bandara.

sumber : merdeka.com

Pengakuan Mengerikan Kentus, Target Operasi PETRUS yang Selamat!

07.47
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mendorong Kejaksaan Agung membuka kasus penembakan misterius atau petrus dan membawanya ke pengadilan. Ketua Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM Yosep Adi Prasetyo mengatakan jumlah korban dari peristiwa penembakan misterius tahun 1982 sampai 1985 mencapai 10 ribu orang.

Dari sekian orang yang dianggap preman oleh pemerintah Orde Baru, seorang di antaranya adalah Trimurjo alias Kentus. Ia menceritakan betapa ia sangat menderita akibat operasi petrus. Siapa saja yang dianggap gali atau preman, pasti mati ditembak secara misterius. Satu per satu nyawa teman-temannya hilang. Ada Wahyo, Tetuko, Kojur, Iren, Slamet Gajah, Slamet Gaplek, Polimron, Peno, dan Bandi Ponyol.

Gundah akibat kematian beberapa teman, Kentus bersama Monyol dan Mantri, dua target petrus lainnya, minta perlindungan Lembaga Bantuan Hukum di Jakarta pada awal tahun 1983. Mereka mengadu pada Adnan Buyung Nasution (mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden), Yap Thiam Hien (pejuang HAM--sudah meninggal), Abdurrahman Saleh (mantan Jaksa Agung), dan Maqdir Ismail (pengacara).

Berbekal informasi minim, jurnalis Tempo, Muh Syaifullah, mengubek-ubek perkampungan di kawasan lokalisasi Pasar Kembang hingga sekitar Tugu Yogyakarta untuk mencari Kentus. Tapi, ia tak menemukannya. Setelah menyisir informasi dari banyak orang, akhirnya Kentus bisa ditemui di rumah kontrakannya di Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Kamis pekan lalu. 





Bagaimana kisah Anda jadi target petrus?
Kalau di sini (Yogyakarta) disebut OPK (Operasi Pemberantasan Kejahatan). Ramai-ramainya akhir tahun 1982. Saat itu sedang ramai kampanye. Saya jadi disuruh mengawal Golkar menjadi semacam satuan tugas (satgas). Lalu ada teman saya namanya Wahyo ditembak di lokalisasi SG (Sanggrahan-sekarang Terminal Bus Giwangan Yogyakarta).

Mengapa kawan Anda ditembak?
Saya awalnya tidak tahu mengapa dia ditembak. Ditembak oleh siapa juga tidak tahu. Setelah meninggal, dan saya mau melayat, saya dilarang sama teman-teman. "'Enggak usah melayat. Kamu nanti ikut kena.' 'Kena apa?' 'Kena operasi gali.' Kata saya, 'Lah gali-gali kenapa? Saya enggak merasa jadi gali.' 'Kalau kamu melayat di sana, malamnya kamu bisa dibunuh,'" kata teman saya.

Apa yang terjadi setelah itu?
Lalu, satu hari setelah Wahyo mati ditembak, Tetuko sama Kojur, teman saya, juga mati bareng ditembak. Setelah itu, saya merasa tidak enak. Jangan-jangan nanti giliran saya ditembak. Kampung saya ini (Jlagran) kan dulu masuk dalam kampung blacklist. Lalu, setelah itu ada Iren, juga teman saya yang mati dibunuh. Ini tahun 1982 akhir mau masuk tahun 1983. Yang Iren itu ngeri. Dia ditembak di kandang babi di depan anak dan istrinya. Dia diberondong peluru. Setelah Iren meninggal, saya semakin resah.

Setahu Anda, berapa orang yang dianggap gali di Yogyakarta ini yang ditembak mati?
Kalau di Kota Yogyakarta ada 30-an mati ditembak. Bantul banyak banget. Kalau se-DIY lebih dari 200 orang yang mati ditembak.

Menurut Anda, mengapa mereka ditembak?
Lah itu kami penuh tanya mengapa mereka mati ditembak. Kami ini waktu itu pengawal Golkar. Tapi kalau Wahyo itu kerjaannya di terminal lama (sekarang Taman Hiburan Rakyat Purawisata). Dia di sana jualan tiket. Tetuko dan Kojur juga sama. Mereka dianggap gali. Kalau sekarang dianggap preman. Kalau saya kan hidup memang di jalanan. Tapi tidak pernah memeras atau mencuri. Kalau berantem sering. Saya juga menjadi penjaga keamanan di SMA Bhinneka di belakang Pasar Kranggan, Yogyakarta.

Anda juga jadi target?
Saat saya di SMA Bhinneka, tahu-tahu saya dicari oleh tiga orang, aparat semua. Satu saya kenal sebagai polisi dengan pakaian preman. Saya baru masuk kerja dan kebetulan ada di lantai atas. Saat tiga orang itu mencari, kepala sekolah saya bilang, "Sudah keluar tadi". Saat tiga orang aparat itu pergi, saya turun. Lalu enggak pulang dan tidak tidur di rumah.

Apa yang Anda lakukan setelah melihat teman-teman Anda tewas ditembak?
Di kampung saya, yang dituakan ada tiga. Pak Monyol, Pak Mantri, dan saya. (Kini Monyol sudah meninggal akibat kecelakaan, sedangkan Mantri menghadap Tuhan karena sakit). Kami berembuk, kalau tidak pergi repot. Kami menyuruh seorang bocah kampung sini (Jlagran) beli tiket kereta api. Tujuannya Jakarta, ke kantor LBH. Kami naik kereta Senja Utama. Saat itu kereta sudah jalan, kami kejar kereta itu. Sampai Jakarta bingung. LBH di mana juga enggak tahu. Lalu ada ide ke kantor Kompas. Saya minta tolong salah satu wartawan Kompas yang dari Yogyakarta untuk mengantar ke LBH, yang di Jalan Diponegoro. Di LBH ketemu Abdurahman Shaleh, Yap Tiam Hien, dan Adnan Buyung Nasution. Saya omongkan semua di sana.

Apa tanggapan LBH?
Kata Pak Buyung, ini soal OPK, to. Penembakan-penembakan itu, to. Pak Yap bilang ini urusan kecil. Saya jawab, urusan kecil, tapi orang-orang di Yogyakarta dibunuh. Pak Yap menangani kasus-kasus besar. Lalu saya diserahkan ke Pak Buyung, Pak Arman, dan Maqdir Ismail. Maqdir masih sangat muda, kayaknya baru lulus kuliah saat itu. Saya disuruh menginap di LBH. Waktu itu yang nangani OPK Dandim Yogyakarta. Saat itu dijabat oleh M. Hasbi. Saya menginap di LBH satu minggu. Akhirnya, Pak Hasbi tahu kalau saya di LBH Jakarta. LBH ditelepon sama Hasbi. LBH disuruh menyerahkan kami bertiga. LBH tidak mau. Lalu LBH minta surat jaminan hidup. Jika tidak ada surat jaminan hidup, maka kami tidak dipulangkan. Lalu Hasbi mengeluarkan surat jaminan hidup. Surat dikirim ke Pak Buyung dan kawan-kawan di LBH.

Anda balik ke Yogyakarta bersama siapa?
Kami pulang ke Yogyakarta naik kereta api. Yang mengawal kami Maqdir Ismail. Sampai di Yogyakarta, kami dijemput empat tentara pakai tutup kepala dan senjata laras panjang. Kalau sekarang seperti perlakuan kepada teroris. Mereka mau menculik kami. Pak Maqdir ngomong, 'Kalau Bapak ini mau menembak, tembak saya dulu, yang mengawal.' Dari LBH juga menjemput kami ada juga Pak Artidjo Alkostar. 'Tembak saya,' kata Artidjo. Akhirnya mereka mundur.

Setelah dari stasiun, Anda dibawa ke mana?
Oleh LBH saya dibawa ke Bu Marni Basyaruddin, orang LBH. Waktu di rumah itu, sering ada teror. Tiga hari di rumah Bu Marni. Teror melalui telepon. Rumah mau digranat, mau dibom. Bu Marni sampai stres. Lalu kami diserahkan LBH ke Kodim oleh Maqdir. Dititipkan di kantor Kodim di Jalan Sudirman, Yogyakarta. Satu minggu dimasukkan sel. Tidak ada penyiksaan. Tapi kami lihat temboknya itu banyak darah bercecer.

Anda diteror?
Kami diteror mau dibunuh ada. Ada tentara yang bilang, 'Temanmu sudah pada mati, kamu tak bunuh.' Kami makan beli sendiri. Dari Kodim, kami diserahkan ke Polres selama lima hari. Kami disel, tetapi pintu sel kami bertiga tidak dikunci. Tetapi sel lain penuh. Setiap hari saya diinterogasi. Saat di Kodim diperiksa juga, bahkan pengusaha-pengusaha Cina di Malioboro dikumpulkan untuk ditanya apakah saya pernah minta uang kepada mereka. Tidak ada yang bilang pernah saya mintai uang. Kalau pengusaha ada yang bilang bahwa saya pernah minta uang, saya pasti langsung ditembak.

Apa yang Anda lakukan setelah keluar dari tahanan?
Selama delapan tahun saya tidak kerja. Saya stres. Setiap Senin saya harus apel di kantor Koramil (Gedongtengen) selama enam tahun. Anak saya dua waktu itu. Mau kerja, di mana-mana saya ditolak. Saya bahkan diusir oleh teman sendiri. Jika ada di rumah orang, maka satu jam kemudian pasti rumah itu dikelilingi intel.

Bagaimana Anda menghidupi anak-istri?
Saya akhirnya jual nasi kecil-kecilan. Mau beli sepatu buat anak saja tidak kuat. Istri saya (Wahyu Handayani) kurus-kecil. Mau bayar sekolah anak juga sulit. Bahkan anak saya disuruh pulang mau dikeluarkan karena belum bayar SPP. Lalu saya bisa kerja. Pernah di Astra Credit Company 1992-1997. Beberapa perusahaan mengajak saya kerja. Sekarang saya kerja di perusahaan mebel untuk ekspor.

BIODATA
Nama: Trimurjo alias Kentus
Lahir: Yogyakarta, 3 Maret 1955
Istri: Wahyu Handayani, kelahiran 1959
Anak: empat
Cucu: tiga
Alamat: Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.

Mau Tahu? Beginilah Cara Bertubuh FIT dan ATLETIS Ala Militer!

03.41
Suka penasaran nggak sih, apa rahasia badan tegap atletis ala anggota militer? Ternyata ada latihan Military Fitness Basic Training (MFBT) yang terinspirasi dari pelatihan militer Amerika. Kabar baiknya lagi, para penggemar olahraga kebugaran di Indonesia juga bisa mengikuti latihan yang menggabungkan pelatihan taktis, kebugaran dan martial arts ini.

Di tempat latihan yang berlokasi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, kita nggak akan menemukan peralatan fitness yang biasa ditemukan di gym. Peralatan seperti treadmill, barbel dan sepeda statis diganti dengan kantong pasir, tangga, tali tambang, rantai dan ban.

“Ini adalah latihan dasar yang bisa dilakukan siapa saja. Kita bisa berlatih dimana pun dan kapan pun. Tidak ada peralatan khusus yang diperlukan. Pokoknya peralatan minimalis yang bisa membentuk badan,” kata Elberlino Tiwa, founder MFBT Jakarta yang pernah mengikuti U.S.Corps Training di San Diego, Amerika.


Salah satu bentuk latihan dalam MFBT. (APTN)

Layaknya olahraga lain, MFBT diawali dengan pemanasan. Setelah itu peserta langsung melakukan High Intensity Tactical Training (HITT). Caranya dengan mengangkat kantong pasir seberat 15 kilogram sambil melompati ban dan tangga yang direbahkan di lantai. Rata-rata satu sesi latihan berlangsung selama satu jam.

“Seperti di militer, olahraga ini melatih orang untuk siap dengan kondisi apapun. Jadi tidak hanya fokus di satu latihan untuk membentuk otot tertentu. Tapi mendorong orang untuk lincah dan tangkas,” jelas Tiwa.

Hasil MFBT terlihat jelas pada peserta yang rutin mengikuti latihan. Salah satunya Sri Rahayu Yulianty, yang turun sampai 70 kilogram setelah latihan selama 2 tahun.

“Saya nggak sakit lagi. Pokoknya fit terus walaupun kerja sibuk, capek, tapi memang harus dipaksain. Karena tiap hari makan jadi tiap hari harus di-burn (kalorinya),”cerita Rahayu.

Training ala militer ini diikuti peserta berusia 20-40 tahun. Semuanya mengikuti latihan kebugaran sesuai kemampuan tubuh masing-masing. Tapi walaupun sudah disesuaikan, sebaiknya calon peserta menjalani screening kesehatan terlebih dulu, karena MTBF termasuk olahraga berintensitas tinggi.

Selain kebugaran fisik, latihan ini juga diklaim bisa menguatkan teamwork dan mental seseorang. Bagaimana, siap latihan fisik dengan gaya tentara?

sumber : netz

MENEGANGKAN! Ketika Seorang TNI Bertaruh Nyawa Menyebrangkan Siswa Sekolah!

23.29
Memanggul senjata bagi TNI adalah hal yang biasa, baik pada saat latihan mapun pada saat di daerah operasi. Karena senjata merupakan bagian penting bagi persesonel TNI dalam mempertahankan kedalautan NKRI ini. Selain pekerjaan TNI sebagaimana yang telah diposting oleh Twitter  TNI Angkatan Darat pada 1 Agustus 2017 lalu.  Foto yang viral di Medsos tersebut  terlihat seorang TNI AD yang berpangkat Sersan Kepala telah memanggul seorang anak sekolah untuk menyeberangkan sejumlah   anak sekolah. 

Kegitan penyebrangan ini rutin dilakukan setiap hari terutama pada pagi hari untuk membantu anak sekolah. Pekerjaaan ektra TNI ini tentulah bukan pekerjaan ringan tapi jiga membutuhkan keahlian khusus. Sebab jika dilihat sepintas, untuk memanggul anak sekolah sambil berpegangan di bambu tentunya harus ektra hati-hati. Karena jika tidak terbiasa  bisa barikabat fatal dan harus memiliki nyali dalam menyebarangi sungai ini. Karena ketinggian dari permukaan sungai ini sekitar dua sampai tiga meter.

Twiter  yang diposting TNI AD dengan judul Semoga di daerah @Kendari ini segera dibangun jembatan...#anaksekolah. Artinya daerah ini tidak memiliki fasilitas jalan penyebrangan belum memadai. Sehingga para abdi negara seperti TNI AD yang bertugas di sana menyempatkan diri untuk membantu anak sekolah  setiap pagi dan sorenya untuk meyebrangkan. Salah satu nitizen membalas postingan TNI AD  yaitu       إبن أبي‏ @ibnaby_ memberi  berkomentar dengan mengatakan bahwa “Bravo @tni_ad  sebenarnya ini hal sepele, tapi perhatian kalian melebihi mereka yg bertanggung jawab atas itu”.

Kebutuhan fasilitas seperti ini jika dilihat dalam foto tersebut, sungainya lebar dan dalam. Fasilitas  penyebrangan terlihat hanya dengan dengan menggunakan kayu balok yang panjangnya sekitar satu setengah meter. Kemudia kayu tersebut   di topang oleh bambu. Lalu diikat dengan tali   nilon di  tali  penyebrangan sebagai penyangga utama.   

Penyebrangan tersebut antara seberang dengan seberang   harus ada dua  orang yang menarik tali tambang sehingga    penyebrang bergerak menuju ke tepi peyebrangan. Personel  TNI yang membantu melakukan penyebrangan anak sekolah  tepatnya  di wilayah   Kodim 1306/Donggala Kendari, Sultra. Kegiatan tersebut sudah  merupakan rutinitas TNI dalam membantu warga untuk menyebrang walaupun dengan fasilitas yang sangat minim. 

Informasi yang kami ketahui bahwa  tempat peyebrangan ini dianggap efektif. Karena jika menggunakan jalan, tentunya akan   memakan waktu  lama untuk sampai ke tujuan. Jika menggunakan fasilatas penyebarangan ini hanya butuh waktu sekitar beberapa menit saja. Harapan kita bersama semoga pemerintah segera merealisasikan pembuatan jembatan penyebrangan untuk membantu masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Oleh karenanya kita berharap kedepan agar fasilatas jembatan di sungai tersebut harus segera dihadirkan. Mengingat jembatan tersebut sangat penting untuk digunakan para anak sekolah dalam meraih cita-citanya.  Genarsi penerus bangsa itu ada pada anak sekolah. Untuk medukung cita-cita para generasi penerus tentunya harus ditunjang sejumalah fasiltas. Termasuk untuk membangun jembatan penyebrangan didaerah itu. Walaupun TNI tulus dalam penyebrangan,   namun pemerataan pembangunan harus juga dapat dirasakan oleh rakyat di wilayah lain tanpa kecuali.

sumber 

Inilah Bang Black, Preman Pasar Tambun yang Insyaf dan Kini Masuk FPI,!

09.26
Seorang preman di Pasar Tambun, Bekasi, memutuskan untuk bergabung dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya. Bang Black, pria itu biasa dipanggil, menyatakan dapat hidayah dan ingin belajar ilmu agama lebih dalam.

"Bang Black ini dari Aceh, enggak punya tempat tinggal, setiap hari jadi preman di Pasar Tambun," kata Sekjen FPI Bekasi Raya, Barkatullah ketika dikonfirmasi merdeka.com, Senin (31/7) malam.

Menurut dia, bergabung menjadi Laskar FPI sejak sepekan lalu, Bang Black menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu belajar agama yang dipimpin oleh seorang habib

"Kami sangat terbuka, dan berupaya membantu sesama yang ingin memperdalam ajaran Islam, dan menegakkan syariat-Nya," katanya.

Menurut Barkatullah, warga Aceh dengan FPI mempunyai sejarah. Kala itu, kata dia, FPI mengirimkan 1500 relawan untuk membantu warga Aceh yang terkena musibah tsunami.

"Bang Black mengenal FPI sejak masih di Aceh, karena jasa FPI di sana," ujarnya. 

sumber : merdeka

Satudarah MC, Gengmotor Ciptaan Orang Indonesia yang Ditakuti Banyak Negara di Eropa

22.28
Satudarah Maluku Motorcycle Club (SatudarahMC), mendengar nama ini mungkin kita bakal berasumsi kalau geng motor satu ini berasal dari Indonesia. Kesannya mungkin begitu apalagi ketika merujuk nama, tapi Satudarah nyatanya berasal dari Eropa, lebih tepatnya Belanda. Dan sama seperti gangster lainnya, Satudarah juga sangat ditakuti.

Di Eropa ada banyak gangster dengan pamor mentereng, tapi boleh dibilang Satudarah lah yang disegani di sana. Hal tersebut tak lain karena senioritas serta aksi-aksi brutal tanpa ampun yang jadi kebiasaan geng motor ini. Seperti namanya, geng motor ini diawali oleh orang-orang Ambon asal Belanda serta dua orang negeri tulip pada tahun 90an. Perkembangannya cukup cepat sampai akhirnya menjadi besar dan ditakuti seperti hari ini.

Masih soal geng Satudarah, berikut beberapa fakta darinya yang akan membuatmu merasa ngeri.

Awal pendirian Satudarah MC

Diambilnya nama Satudarah sebagai nama kelompok karena pendirinya mayoritas memiliki darah keturunan yang sama dari Indonesia (Ambon dan Suriname) dan juga mempunyai ketertarikan dalam dunia motor. Selain itu, nama Satudarah sendiri juga diambil dari istilah orang Maluku, yaitu “Katong satu dara” atau “Katong basudara” atau dalam artian Bahasa Indonesia adalah “Kita satu darah” atau “Kita bersaudara.”

Sedangkan logonya, yaitu dua kepala orang Indian yang berbeda warna dan menghadap berlawan arah memiliki artian keseragaman antar-sesama anggota namun tetap dalam satu kesatuan. Motto dari kelompok ini adalah “Black and Yellow Nation Worldwide.”

Karena didirikan di Belanda, tentu saja basis terbesar dari geng motor satu ini ada di Negara Kincir Angin tersebut. Dalam progressnya di awal pendirian, Satudarah MC hanya memiliki sedikit anggota. Namun lama kelamaan, karena popularitasnya terus meningkat, maka jumlah anggota dari geng motor satu ini juga ikut naik.

Cabang Satudarah MC di seluruh dunia

Sampai sekarang ini, cabang dari gengmotor Satudarah MC ini sudah tersebar di berbagai negara di dunia, seperti di Australia (Brisbane, Adelaide, Sydney, Northern NSW), Belgia (District 9, Brabant, Limburg, Liege, Hainaut, Ardennes, Lakeside), Kanada (Toronto), Curacao, Jerman, Denmark, Prancis (Reunion, Riviera), Indonesia (Bali, Bogor, Depok, Maluku, Padang, Aceh, Jakarta), Malaysia (Kuala Lumpur, Victoria Isle), Maroko (Casa Blanca, Agadir), Belanda (Gouda, Hengelo, Apeldoorn, Tilburg, Beverwijk, Bergen op Zoom, Zwolle, Deventer, Amersfoort, Denbosch, Dordrecht, Groningen, Nijmegen, Utrecht, Amsterdam, Eindhoven, Rotterdam 28, Geleen, Zevenaar, Zaandam, Maghreb, Den Haag), Norwegia, Singapura, Spanyol (Sevilla), Suriname (Paramibo), Swedia (Malmo), Swiss (Azidi), Thailand dan Turki (Istanbul).

Sampai sekarang, sudah ada ribuan anggota dari Satudarah MC. Hanya saja khusus di Jerman, geng motor satu ini resmi dilarang berkembang karena dikhawatirkan berbahaya dan meresahkan masyarakat umum. Bahkan, beberapa penggrebekan secara serentak pernah dilakukan Pemerintah Jerman untuk membatasi sekaligus memangkas perkembangan Satudarah MC.
Musuh Satudarah MC

Tentu saja, karena setiap kelompok memiliki daerah kekuasan dan akan terus mengembangkan wilayah ‘jajahannya,’ maka salah satu rival terkuat dari Satudarah MC adalah gengmotor yang juga tak kalah terkenal di dunia, yaitu Hell’s Angel.

Di Belanda sendiri, Hell’s Angel sudah memiliki 17 wilayah yang mana beberapa di antaranya berdampingan dengan wilayah yang dikuasai Satudarah MC. Dikarenakan saling berebut popularitas, wilayah dan berlomba merebut anggota sebanyak-banyaknya, tidak jarang anggota Hell’s Angel dan Satudarah MC terlibat keributan.

Tentang Satudarah, di satu sisi cukup bangga sih ketika mengetahui ada hal-hal yang berhubungan dengan Indonesia kemudian mendunia. Tapi, di sisi lain tidak demikian mengingat gangster ini terkenal bukan karena hal-hal buruk. Kecuali jika Satudarah adalah gangster yang memberdayakan manusia atau melakukan aksi-aksi kemanusiaan yang mendunia, baru kita bisa membanggakannya.

sumber : boombastis

Diributkan, Patung Panglima Perang China di Klenteng Tuban Melebihi Jendral Sudirman!

08.58
Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) mengecam keras didirikannya patung Jenderal Perang Cina, Kwan Sing Tee Koen yang tingginya 30,4 meter yang berada di klenteng Kwan Sing Bio, Tuban Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Presiden Geprindo Bastian Simanjuntak melalui ketera gan pers yang diterima Swamedium.com, Sabtu (29/7).

Menurut dia, pendirian patung tersebut lebih besar muatan politisnya daripada nilai-nilai keagamaannya.

“Untuk apa bangun patung jendral perang cina di Tuban besar-besar. Untuk gagah-gagahan? Tolong diingat! Ini negara Indonesia, didirikan oleh bangsa Indonesia, dimiliki dan dikuasai oleh Bangsa Indonesia!,” tegas Bastian.

Oleh karena itu, menurutnya, tidak boleh ada bangsa lain yang merasa memiliki kuasa di republik ini dengan mendirikan patung jenderal perang dari sebangsanya.

“Bangsa Indonesia tidak mengenal panglima perang yang bernama Sing Tee Koen, panglima perang bangsa indonesia adalah panglima besar Jenderal Sudirman,” tandas Bastian.

“Saya mencurigai ada maksud lain dibalik pendirian patung sebesar itu, oleh karena itu sebaiknya Badan Intelijen Indonesia (BIN) harus turun tangan mengumpulkan informasi apa alasan sebenarnya dibalik pendirian patung sebesar itu!,” imbuh Bastian.

Geprindo juga mendesak BIN untuk bisa mengungkap ada tidaknya aliran dana dari negara komunis Cina pada pembangunan patung itu.

Geprindo meyakini, rakyat Indonesia sangat paham, negara Cina memiliki kepentingan strategis terhadap Indonesia.

Bastian menyebut ada rencana menghidupkan kembali jalur sutra melalui pembangunan proyek-proyek infrastruktur, pengakuisisian tambang energi dan mineral, perkebunan, ada pembelian hunian oleh warga Cina di pulau reklamasi dan meikarta, ada proyek kereta api cepat, ada pencurian ikan, penyelundupan narkoba, kejahatan IT dan banjirnya produk-produk cina di pasar Indonesia

Belum lagi, tambah Bastian, di Taman Mini telah dibangun patung laskar tionghoa, dan sekarang di Tuban dibangun patung jenderal perang cina.

“Kedepan mau bangun patung apalagi? Saya khawatir jika hal ini dibiarkan terus menerus oleh pemerintah Indonesia, bangsa Cina semakin besar kepala dan tidak menghormati Bangsa Indonesia,” tukasnya.

Untuk itu, Geprindo meminta Pemerintah harus segera bertindak dengan menerbitkan peraturan yang tidak memperbolehkan pembangunan simbol-simbol bangsa lain di Indonesia yang bisa menimbulkan rasa nasionalisme asing.

Selain itu, Geprindo mengingatkan BIN, TNI, Polri jangan sampai kebobolan. Bastian mengatakan, jika di kota saja tidak bisa mendeteksi ancaman asing, bagaimana mencegah ancaman di pulau-pulau terluar?


Padahal, Bastian melanjutkan, Panglima TNI berkali-kali berpidato tentang perang asimetris dan perang proxi. Namun, ia mempertanyakan, mengapa patung jenderal perang Cina setinggi 30 meter tidak dianggap sebagai ancaman kedaulatan.

“Coba kita pikir, bolehkah kita mendirikan patung jenderal Sudirman setinggi 30 meter di Cina sana?,” tanya dia.

Sebagai tindakan konkret, Geprindo akan mengirimkan surat kepada pengurus klenteng tersebut agar segera menurunkan patung raksasa tersebut. Sebab, Geprindo berpendapat, keberadaan patung sebesar itu bisa mengecilkan bahkan menghilangkan jasa para pahlawan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan maupun pra kemerdekaan.
***
Petung Dewa Perang Yang Mulia Kongco Kwan Sing Tee Koen yang berada di Klenteng Tuban tidak memiliki ijin resmi bangunan dari Pemkab Tuban. Sehingga petung yang telah meraih rekor Muri dengan ketinggian 30,4 meter terancam dibongkar karena masih ilegal.

“Sejauh ini pendirian patung itu tidak ada ijin dari Pemkab Tuban, sehingga masih ilegal,” jelas H. Miyadi, Ketua DPRD Tuban, Senin, (31/7/2017).

Patung dewan itu dibangun dengan biaya sekitar Rp 1,5 miliar dari salah satu donatur asal kota Surabaya. Dalam proses pendirian patung itu sempat dilarang oleh Pemkab Tuban dan dihentikan, tetapi pengurus Klenteng masih nekat meneruskan hingga ada peresmian patung.

Kondisi seperti membuat dewan meradang, sehingga dalam waktu dekat anggota komisi A DPRD Tuban diagendakan akan melakukan kunjungan kerja di Klenteng Tuban. Hal itu untuk memastikan dokumen pendirian patung dewa itu.

“Kita telah mengagendakan untuk Komisi A meninjau lokasi, karena sejauh ini ijin mendirikan patung belum ada,” jelas Ketua DPRD Tuban.

Lebih lanjut, setelah nanti dilakukan kunjungan, hasil kunjungan kerja dewan akan disampaikan kepada eksekutif. Terkait Sanksi atas bangunan itu menunggu kebijakan dari pihak eksekutif.

“Sanksi rekomendasi terkait berdirinya bangunan itu menunggu sikap dari Bupati, apakah nanti bangunan di robohkan atau yang lainnya. Itu menunggu kebijakan eksekutif,” tegas Ketua DPRD Tuban.

Kekecewaan yang sama juga di sampaikan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein. Ia mengaku pernah melarang proses pembangunan patung dikarena belum melengkapi dokumen pendirian.

“Dulu kita sempat melarang dan meminta proses bangunan itu dihentikan, tetapi masih diteruskan bangun oleh pengurus Klenteng. Kita akan memberikan sanksi tegas buat pengurus,” janji Wabub Tuban.

Sementera itu, Ketua Klenteng Tuban, Gunawan Putra Wirawan, belum mau menjelaskan terkait dokumen pendirian patung dewa tersebut. Beberapa kali di konfirmasi, tetapi pengurus belum  memberi jawaban secara resmi.

Sebatas diketahui, patung tersebut mendapatkan rekor MURI sebagai patung terbesar se-Asia Tenggara. Patung itu, Senin (17/7/2017) lalu diresmikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan.

sumber : halopantura dan swamedium

Menilik Strategi Prabowo - Agus Yudhoyono di Pilpres 2019. Mungkinkah?

19.50
Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan membahas soal konstelasi politik dalam pemilu presiden 2019. Sejumlah petinggi Gerindra dan Demokrat menyebut isu-isu politik terkini seperti UU Pemilu dan Pansus Angket KPK juga tak luput dari pembahasan. 
Mengenai pemilu presiden 2019, Demokrat-Gerindra diprediksi memiliki sejumlah opsi koalisi yang bisa ditempuh. Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan Demokrat bisa kawin dengan Gerindra di Pilpres 2019 jika kursi mereka tak cukup untuk mengusung calon di Pilpres 2019, sesuai ambang batas pemilu presiden. 

"Demokrat kan juga punya keinginan untuk mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres tapi Demokrat harus menarik PAN. Tapi kursinya tetap tidak cukup, jadi harus dapat kursi lain lagi. Ini menunggu misalnya ada partai koalisi Jokowi yang membelot," ujar Arya kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (27/7).

Jika tak bisa mengusung calon sendiri, maka Demokrat diprediksi akan bergabung dengan Gerindra-PKS dan merelakan AHY sebagai cawapres. 

"Kalau Demokrat tak berhasil menarik satu partai lagi, saya kira mereka akan berpikir realistis. Opsinya, mereka mendukung AHY menjadi RI-2," ujar Arya.
Prabowo dan SBY

"Bagi Demokrat, Pilpres 2019 ini adalah uji coba apakah AHY bisa memenangkan pertempuran. Tapi pertempuran sebenarnya bagi AHY adalah di 2024," ujarnya. 

Dengan skenario ini, kata Arya, Prabowo diyakini tidak akan keberatan memilih AHY sebagai cawapres. Namun, Gerindra tentunya punya pekerjaan rumah untuk memberikan kompensasi bagi PKS yang sudah berjalan sejak awal. Kompensasi yang diberikan, kata dia, bisa saja dengan memberikan lebih banyak calon kepala daerah kepada kader PKS.

Skenario kedua bagi AHY, adalah jika Demokrat berhasil menggandeng PAN dan kemudian ada partai koalisi yang membelot seperti PPP atau PKB. Apalagi, PKB dan PPP memang punya sejarah dengan SBY. Jika perolehan kursi cukup, Arya memprediksi Demokrat akan nekat mengusung AHY sebagai capres.

Menang atau kalah, kata dia, tidak akan jadi masalah bagi Demokrat. Sebab, pilpres 2019 akan dijadikan ajang uji coba dan kampanye untuk memasarkan AHY sebelum ia benar-benar bertarung di 2024.

"Pertarungan sebenarnya itu 2024 bagi AHY, karena Jokowi sudah dua periode misalnya dan Prabowo juga pernah bilang hanya akan satu periode karena faktor usia," ujar Arya. 

Ketika 2 "Jendral" Bertemu, Inilah Hasil Pertemuan SBY dan Prabowo!

18.58
KETUA Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelaskan hasil pertemuannya melalui konferensi pers bersama di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/7) malam.

"Saya mulai dari pertemuan kami pada malam hari ini sebenarnya bukan lah sesuatu yang sangat luar biasa. Barang kali yang jadi luar biasa mungkin pertemuan terjadi setelah pada tanggal 20 Juli 2017 lalu dalam rapat paripurna DPR RI, Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS berada dalam satu kubu yang tidak disetujui dikukuhkannya RUU Pemilu," ujar SBY.

SBY mengatakan pasca-disahkannya UU Pemilu, ada keinginan dari kader Gerindra dan Demokrat agar SBY dan Prabowo bertemu. SBY mengaku menyambut baik hal tersebut hingga akhirnya pertemuan terjadi.

"Saya pastikan kami bertemu dengan niat dan tujuan yang baik. Mudah-mudahan rakyat mengetahui dan negara juga mendengarkannya," kata SBY.

Inti dari segala hal yang didiskusikan, kata SBY, Demokrat bersama Gerindra bersepakat untuk terus mengawal negara ini dalam kapasitas dan posisi yang ada saat ini, agar perjalanan bangsa mengarah pada arah yang benar yakni untuk kepentingan rakyat.

Menurut SBY bentuk pengawalan yang dapat dilakukan yakni mendukung kebijakan negara apabila sesuai keinginan rakyat, dan mengkritisinya manakala melukai dan menciderai rakyat.

SBY menyampaikan Demokrat dan Gerindra sepakat bekerja sama. Kerja sama tersebut menurutnya, tidak perlu dalam sebuah hal yang dinamakan koalisi, yang terpenting terus menjalin komunikasi dengan baik.

"Kerja sama ini mencakup wilayah politik, dan juga gerakan moral," jelas SBY.

SBY menekankan Demokrat dan Gerindra akan melakukan segala aktivitas pengawalan yang bertumpu pada nilai-nilai demokrasi dan tidak akan pernah merusak negara.

"Saya perlu sampaikan, sudah hampir sebulan saya puasa bicara di depan pers, meskipun saya tetap mengikuti apa yang terjadi di negara ini. Dan malam ini saya kembali bertemu teman-teman pers saya harus katakan power must not go uncheck, artinya kita, kami, harus memastikan bahwa penggunaan kekuasaan oleh para pemegang kekuasaan tidak melampaui batas," kata SBY.

Sementara itu Prabowo Subianto mengatakan pertemuan dirinya dengan SBY dalam suasana yang prihatin.

Prabowo menekankan, Gerindra dan Demokrat berpandangan saat ini telah terjadi cara-cara yang tidak sehat atau menyakiti kemampuan berpikir rakyat Indonesia yang mencemaskan.

"Terlihat sikap Demokrat, Gerindra, PAN, PKS itu satu dalam masalah UU Pemilu yang baru saja disahkan," ujar Prabowo.

Prabowo menekankan Gerindra tidak ikut bertanggung jawab atas UU Pemilu tersebut.

"Karena kita tidak mau ditertawakan sejarah. Kekuasaan silakan mau berkuasa 5,10, 50 tahun, tapi diujungnya sejarah menilai. Gerindra tidak mau ikut hal yang melawan logika. Presidential Threshold 20% lelucon politik yang menipu rakyat, saya tidak mau terlibat," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, lahir dari kecemasan tersebut, Gerindra dan Demokrat khawatir demokrasi akan rusak.

"Karena itu sesuai apa yang disampaikan bapak SBY, kita wajib mengawal, mengingatkan, mengimbau. Demokrasi butuh semangat patuh pada logika, semangat patuh pada rules of the game dan harus adil dan tidak memaksakan kehendak dengan segala cara," kata Prabowo.

Prabowo sependapat dengan SBY, bahwa setiap kekuasaan harus diimbangi dan diawasi.

"Mudah-mudahan kita bisa melakukan ini terus. Siapapun undang kami, kami siap melakukan dialog dan bertukar pandangan," jelas Prabowo.

sumber : media-indonesia

Kisah Mengharukan Bripka Ase, Polisi LEGENDARIS yang Paling Disayang Warga Cianjur!

19.10
Lewat gerakan sosial yang digagas sejumlah orang, Bripka Ase bisa mendapatkan "hadiah Lebaran" saat Idul Fitri 1438 Hijriah dari warga Cipanas.

Polisi yang hampir 29 tahun bertugas di Cipanas itu mendapat hadiah berupa perjalanan umrah dan uang donasi.

Sejumlah warga yang peduli dengan dedikasi Bripka Ase sejak awal sepakat untuk memberikan hadiah pada saat Lebaran untuk yang bersangkutan.

Andi Lukman, penggagas hadiah Lebaran untuk Bripka Ase mengatakan, donasi yang diberikan merupakan bentuk apresiasi warga kepada Bripka Ase atas dedikasinya.

"Jadi kemarin posisinya setelah sebelum Lebaran tanggal 17 Juni itu kita ngasih donasi ke Pak Ase sejumlah uang Rp 14.100.000," kata Andi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/6/2017).

Tak hanya itu, pemilik travel Castourindo juga memberikan bantuan berupa perjalanan umrah kepada Bripka Ase.

Sosok Bripka Ase menjadi perbincangan di Facebook.
Bripka Ase dijanjikan untuk diberangkatkan umrah bersama istri
"Dia ngasih umrah dua paket jadi suami dan istrinya," ujar Andi.

Menurut Andi, Bripka Ase sangat terharu dengan yang dilakukan warga ini. Dia mengatakan, apa yang dilakukan terhadap Bripka Ase ingin menunjukan ke publik bahwa beliau merupakan sosok polisi yang baik.

Selain itu, kata Andi, kegiatan donasi kepada Bripka Ase ini menghasilkan sikap kepekaan warga Cipanas khususnya, yang kemudian tergerak untuk melakukan kegiatan sosial yang lain.

Selain untuk Bripka Ase, mereka juga membantu sejumlah orang lainnya di Cipanas yang tak bisa mudik Lebaran dan juga memberi donasi kepada anak yatim.

"Jadi ada efek yang baik di Pak Ase kemarin menimbulkan kepekaan warga terhadap situasi sosial di kotanya sendiri. Pada akhirnya jadi hal yang positif," ujar Andi.

"Terima kasih banyak untuk para warga Cipanas, Cianjur dan netizen Indonesia yang sudah memberikan apresiasi kepada Pak Ase," ujarnya lagi.

Bripka Ase berterima kasih

Bripka Ase membenarkan adanya hadiah perjalanan umrah dan donasi dari warga. Dia mengucapkan terima kasih atas hadiah Lebaran ini.

"Tentunya saya beribu-ribu banyak terima kasih, yang telah peduli ngasih hadiah dan berangkatkan saya (umrah) dari Pak Agus dari travel yang mengumrohkan saya," ujar Bripka Ase, saat dihubungi terpisah.

Bripka Ase belum memutuskan kapan dirinya akan berangkat umrah. Sebab, dia saat ini sedang menjalankan tugas mengamankan perjalanan mudik Lebaran dalam Operasi Ramadniya 2017.

"Waktunya belum, saya masih fokus ke pengamanan Lebaran Idul Fitri dulu," ujar Bripka Ase.

Ia mengaku belum terpikir kapan akan berangkat umrah. Sehabis kegiatan pengamanan Lebaran pun dirinya masih mau bersilaturahim dulu dengan orangtua.

"Belum ini Pak, belum (kepikiran). Karena saya mau silaturahim dulu sama orangtua. Nanti kalau habis silaturahimbaru saya rencanakan waktunya gitu," ujar Bripka Ase.

Di antaranya pemilik akun facebook Yana Fakhrudin yang menganggap Bripka Ase berjasa mengatur masalah lalu lintas di Pos 55 Pasar Cipanas, Cianjur.

k cuma soal kerjanya menangani masalah lalu lintas, ternyata sejumlah netizen mengenal Bripka Ase sejak mereka kecil. Mereka pernah merasakan dibantu Bripka Ase menyeberang jalan.

Tak ayal karena lama di tempatkan di pos yang sama tersebut, netizen menjulukinya 'polisi legendaris'.

Ase juga dikenal suka membantu pengendara lalu lintas. Pemilik akun Firdaus Taufan mengucapkan terima kasih pernah dibantu bapak polisi ini.

"Hatur nuhun Bripka Ase, masih ada polisi Jujur di Cianjur. Pernah di bantuan dorong mobil mogok pas naik depan telkom. Kece pak!."

Dalam menegakan aturan lalu lintas, yang punya pengalaman berurusan dengan Bripka Ase, mengatakan, polisi ini mengedepankan berkomunikasi dengan pengendara yang melanggar lalu lintas, dibandingkan mengambil tindakan tilang. Baik itu mereka yang tidak memakai helm sampai yang lupa menyalakan lampu kendaraan.

"Jadi inget sama si bapak asep ni,wktu itu saya pke motor lewat ke pos 55 dan saya lupa tak menyalakan lampu,trus beliau menegur saya dengan sopannya.."maaf nyalakan lampunya(sambil senyum)"..Nhun pak ASEP,anda polisi pengayom masyarakat yg sebenarnya,kejujuranmu semoga menjadi ibadah n pahala ya pak..semoga polisi lain bisa terinspirasi dari beliau..#kamiygmenilai," ujar akun Yorigie Hardianto.


Secara umum netizen mengomentari hal positif tentang sosok polisi lalu lintas di wilayah Polres Cianjur tersebut. Bahkan, netizen berinisiatif 'patungan' untuk memberikan hadian lebaran bagi Bripka Ase, dengan membuat group facebook 'Hadiah Lebaran Untuk Pak Asep'.

kompas.com

MENGEJUTKAN.! Militer Amerika Serikat Kini Bukan Lagi yang Terkuat, Lalu Siapa?

09.19
Selama ini Amerika Serikat dikenal sebagai negara dengan militer terkuat di dunia. Namun rupanya sekarang tidak lagi. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapten Angkatan Darat AS J Scott Metz dalam jurnal profesional Angkatan Darat yang ditulisnya.

Metz mengklaim saat ini militer AS bukan lagi angkatan yang terbaik di dunia sebab pasukan militer AS saat ini tidak siap berperang sebagai mitra multinasional.

"Saya rasa pasukan negara lain secara taktis lebih baik daripada kita. Selain itu, kita juga tidak cukup memberi pelatihan di markas induk. Bahkan, sekutu dan beberapa musuh potensial lebih siap daripada pasukan AS," ungkap Metz, seperti dilansir dari laman Independent, pekan lalu.

Menurut Metz, masalah kesiagaan merupakan alasan utama angkatan militer AS tidak lagi unggul. Kesiagaan itu mencakup segala hal mulai dari kurangnya pantauan terhadap persediaan dan sertifikasi senjata yang didapat tentara, hingga dokumen yang tepat dalam arsip di sistem komputer Departemen Pertahanan.

"Para pemimpin militer senior membuat kesiagaan menjadi prioritas utama, namun unit-unit kecil dan komandan yang bertugas dalam pelatihan dan pekerjaan administratif tidak diberi cukup waktu untuk mempersiapkan segalanya," papar Metz.

Selain itu, Metz juga mengungkapkan pasukan militer AS saat ini tidak mengetahui bagaimana cara memanfaatkan medan perang untuk mereka jadikan keuntungan setiap kali sedang terlibat latihan bersama. Ini merupakan sesuatu yang seharusnya dilatih di tempat asal mereka.

Kendati demikian artikel yang ditulis Metz ini sifatnya sangat subjektif. Selain itu, Metz juga mengungkapkan pendapat berdasarkan perspektifnya terhadap Angkatan Darat, bukan militer AS secara keseluruhan.

Meski begitu, senada dengan Metz, Jenderal veteran Amerika Serikat Robert H. Scales tak sungkan-sungkan mengungkapkan kekagumannya akan kemampuan teknologi militer Rusia dalam tulisannya di koran the Washington Post tahun lalu.

Dia bahkan menilai teknologi perang Rusia sudah melampaui kemampuan Amerika Serikat. Berikut ini adalah tulisan Scales yang dikutip dari situs National Post, (8/8/2016):

November lalu, saat saya mengunjungi markas militer AS di Eropa saya mendapat cerita tentang kemampuan militer Rusia di Ukraina dari seorang intelijen muda. Dia mengisahkan dengan rinci apa yang terjadi saat pertempuran di Zelenopillya, Juli 2014. Pada waktu itu sebuah alat tempur Rusia mampu menghabisi dua batalion mesin tempur Ukraina hanya dalam tempo beberapa menit.

Saya tidak bisa membayangkan peralatan tempur AS bisa punya kehebatan yang sama semacam itu. Saya menyadari Ukraina telah menjadi ajang pamer kekuatan militer Rusia.

Ini pertama kalinya sejak Perang Dingin, kekuatan perang Amerika kalah oleh militer asing.

Kekutan artileri Rusia di Ukraina memperlihatkan, selama dua dekade terakhir, teknologi Rusia telah melampaui kita. Teknologi persenjataan perang elektronik yang diperlihatkan Rusia di Ukraina adalah yang terbaik di dunia, jauh dari kemampuan kita.

sumber : merdeka

KOSTRAD Sholat Berjamaah Bak Kondisi Perang, Netizen Heboh Beri PUJIAN.!

17.06
Sebuah photo yang diupload akun twitter resmi Cakra Kostrad ramai di twitter. Dalam photo tersebut terlihat para prajurit yang tersusun rapi menunaikan sholat berjamaah.

“Dimanapun kita berada, beribadah adalah kewajiban kita kpd sang Khalik," tulis akun @Cakra_Kostrad dalam caption photo tersebut, Selasa 20 Juni 2017.

 Akun resmi @Cakra_Kostrad sendiri merupakan akun Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat) yang dikelola oleh Pen Kostrad Gd. Makostrad, Jakarta.

Photo yang tidak biasa itu sudah di-like sebanyak 946 akun dengan 1.313 retweet. Beragam respon masyarakat pun mengalir.

Sebagian besar memuji photo berlatar di pantai tersebut.

“SubhanaLlah. Smoga makin kuatkan NKRI lahir dan batin,” ujar Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid melalui akun twitternya @hnurwahid.

 "Allahu Akbar…dgn tetap mempraktekkan cara pasukan sholat berjamaah ala Rasullah," komen @chairil06134279.

"Kemenangan dalam perang tidak hanya ditentukan oleh taktik dan strategi tapi juga karena kehendak Allah SWT...pasrah dan ikhlas itu kuncinya," ujar @KGB8498 menanggapi.

"TNI bersama Ulama
Ulama bersama Rakyat
TNI bersama Rakyat," ujar @Rizki44874585.

Ada yang masih melihat "kekurangan" dimana shaf sholat tidak rapat. Namun hal ini ditanggapi netizen lain.

"Ngambil kaidah "darurot" itu akh...☺in sya alloh semuanya diperbolehkan...
karena beda kondisi nih (dengan zaman Rasulullah)...☺ soale, senjata hrs selalu siaga..," ujar @_no3nk_.



Sumber : twitter cakra kostrad dan portal-islam


SANGAR.! 4 Artis Ini Dulunya Bekas Tentara, Nomor 1 Tidak Ada yang MENYANGKA,!

16.25
Berganti profesi adalah hal yang wajar dilakukan ketika seseorang merasa tidak menemukan passion-nya di profesi yang digeluti. Tapi, bisa juga peralihan profesi ini juga karena dorongan untuk mendapatkan pengalaman yang baru, atau bahkan demi memenuhi permintaan seseorang yang sangat penting.

Peralihan profesi ini bahkan bisa terjadi di kalangan militer dan polisi-profesi yang banyak diminati orang dan proses seleksinya untuk bisa masuk sebagai anggota sangat ketat. Tapi, yang lebih mengejutkan adalah adanya mantan anggota militer maupun polisi yang beralih profesi menjadi seorang selebriti. Mereka pun bisa meraih sukses di 'tempat' yang baru.

Fenomena ini terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Beberapa nama yang oleh publik Tanah Air dikenal sebagai selebriti, ternyata dulunya seorang tentara maupun polisi. Siapa saja seleb Indonesia yang mantan anggota militer maupun polisi? Berikut ulasan singkatnya, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (7/6).

1. Kabul Basuki alias Tessy Srimulat.

Siapa yang nggak kenal pelawak yang khas dengan berderet batu akik di jarinya ini? Rasanya hampir semua kenal, apalagi generasi 80-90-an. Kabul yang memakai nama panggung Tessy ini sering berakting sebagai perempuan. Tapi di balik gayanya itu, Tessy ternyata mantan anggota KKO (sekarang Korps Marinir) TNI Angkatan Laut. Bahkan, Tessy pernah terlibat dalam Operasi Trikora untuk pembebasan Irian tahun 1961-1963. Kariernya sebagai seorang kombatan terpaksa berakhir karena memenuhi permintaan sang Ibunda.


2. Amoroso Katamsi.

Sosok kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1940 ini pernah berdinas aktif di TNI Angkatan Laut hingga mencapai golongan perwira tinggi dengan pangkat terakhir Laksamana Pertama (jenderal bintang satu). Ayah dari musisi ternama Doddy Katamsi ini di layar kaca akan diingat publik dalam aktingnya di sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Mantan Ketua PARFI ini mulai dikenal di dunia hiburan saat bermain di film Penumpasan Pengkhianatan G-30 S/PKI pada 1982. Dia juga ikut tampil dalam film bertema militer Dibalik 98.

3. Kaharuddin Syah (alm).

Seleb yang tutup usia pada 12 Maret 2012 pada umur 69 tahun ini adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel. Kaharuddin yang lahir di Tebing Tinggi itu kerap muncul di layar kaca pada era 1970-1980-an. Beberapa film yang pernah dibintanginya adalah Letnan Harahap, Janur Kuning, Guruku Cantik Sekali, Naga Bonar, Catatan Si Boy, dan Dalam Mihrab Cinta.

4. Kris Biantoro (alm).

Kris Biantoro yang terlahir dengan nama Christoporus Soebiantoro di Magelang, 17 Maret 1938 ini adalah seorang Veteran Kemerdekaan RI. Kris yang dikenal sebagai aktor, penyanyi, sekaligus MC ini pernah terlibat dalam Operasi Trikora. Aktor yang tutup usia pada 13 Agustus 2013 dalam umur 75 tahun itu pernah membintangi beberapa film terkenal, di antaranya Si Manis Jembatan Ancol, Kuntianak, Bajingan Tengik, Tiga Sekawan, dan Kuda-kuda Binal.

Ditugaskan Buru TERORIS, Marinir TNI Justru Mendapat Tangkapan Kelas KAKAP!

10.24
Indonesia saat ini tengah waspada dengan datangnya teroris, untuk itulah pihak keamanan selalu siap siaga. Seperti halnya Tim East Fleet Response (EFQR) Lantamal Tarakan juga diberi tugas untuk memburu teroris yang saat ini meresahkan penduduk Tanah Air. Namun, saat menjalankan tugas untuk berburu teroris, mereka malah mendapatkan tangkapan besar lainnya.

Mereka sukses menangkan penumpang speedboat berinisial IS (38) dengan barang bukti berupa obat-obatan terlarang dari jenis sabu-sabu dengan berat 5 kg dan sekarang sudah diamankan. Feri Fachroni selaku Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI  menyebutkan jika penangkapan tersebut bermula dari kecurigaan petugas saat melihat speedboat yang melintas di wilayah Tanjung Haus.

Saat itu, speedboat tidak menggunakan jalur tengah laut.

“Speedboat ini melintasi lewat pinggir pulau saja sehingga langsung didatangi oleh tim untuk dilakukan pemeriksaan. Bukannya berhenti ketika didatangi, motoris malah memacu speedboat-nya lebih kencang. Karena kesigapan, tim EFQR Lantamal XIII Tarakan bisa menghentikan laju speedboat yang digunakan oleh pelaku,” papar Fachroni seperti yang tertera di jpnn.com.

Baca juga: Nyelekit! Begini Komentar Mbah Mijan Pada Wanita yang Mengaku Bisa Bangkitkan Jasad Jupe

Dia juga menambahkan jika setelah menghentikan speedboat tersebut, petugas langsung melakukan penggeledahan secara menyeluruh. Dan dari situ petugas berhasil menemukan paket yang dibungkus plastik hitam yang ternyata berisi lima paket sabu-sabu. Dan masing-masing paket tersebut berisi 1 kg sabu.

Dan untuk memastikan apakah barang tersebut benar sabu-sabu, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke Mako Lantamal XIII Tarakan, dan saat hasilnya keluar ternyata positif sabu-sabu. Pihaknya langsung melakukan pengembangan untuk menelusuri jalur penyelundupan narkoba.

Dan tepat pukul 11:30 WITA, tim EFQR berhasil menangkap MA di sekitaran SPBU Keluarahn Juata Laut.

“SA dan IS ini merupakan kurir jalur laut yang mengambil sabu-sabu dari wilayah sekitar tambak untuk diantar ke MA yang merupakan kurir jalur darat. Nantinya MA akan langsung mengatarkannya kepada pemesan,” jelasnya lebih lanjut.

Baca juga: Usai Bertemu Pria ‘Gila’ di Perbatasan, Tentara AS ini Jadi Mualaf. Kisahnya Bikin Merinding

Para pelaku ternyata sudah tiga kali membawa sabu-sabu untuk diedarkan ke Tarakan. Dan para pelaku tersebut akan dijerat Pasal 112 ayat 2 dan 114 ayat 2 UU 35/2009 Tentang Narkotika serta pasal 196 sub Pasal 197 UU RI 36/2009 tentang Kesehatan.

sumber : suratkabar