Fakta-Fakta Mencengangkan tentang Raja Salman, Sang Pelayan Tanah Suci yang Dermawan

05.55
RAJA Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud, berencana mengunjungi Indonesia selama sembilan hari pada 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang. Ia datang tak sendiri, kabarnya 1500 keluarga kerajaan akan menyertai kunjungan sang raja ke Indonesia.

Salman bin Abdulaziz Al-Saud adalah Raja Arab Saudi ketujuh, Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat ini. Sebelum naik tahta sebagai Raja, ia menjabat sebagai wakil gubernur dan kemudian Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 sampai 2011.

Pada 2011, dia diangkat sebagai Menteri Pertahanan. Ia kemudian terpilih sebagai Putra Mahkota pada tahun 2012 setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdulaziz Al Saud.

Salman bin Abdulaziz Al-Saud diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, Raja Abdullah.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Raja Salman yang mungkin belum Anda ketahui:

Pertama, Raja Salman membacakan Al-Quran seperti seorang Qari.

Dalam sebuah video, Raja Salman membaca Surah Muzamil dengan bacaan sempurna. Selain sebagai Imam Shalat, Raja Salman seringkali memimpin doa dalam sebuah pemakaman.

Kedua, Mengutuk tragedi 9/11.

Hancurnya gedung WTC yang diduga akibat terorisme—kemudian dikenal dengan istilah 9/11—menjadi perhatian Raja Arab tersebut. Meski banyak telunjuk yang mengarah ke negaranya, Raja Salman mengutuk aksi tersebut, namun ia juga meminta agar peristiwa tersebut tidak disikapi dengan berlebihan.

Ketiga, Adil dalam menegakkan hukum.

Tidak ada kata diskriminasi dalam penegakan hukum di Arab Saudi. Jika ada yang melanggar hukum, ia mesti dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Itu berlaku bahkan untuk keluarga kerajaan tanpa terkecuali.

Raja Salman mengumumkan bahwa tidak ada perlakuan khusus yang akan diberikan kepada Pangeran dan keluarganya, dimata hukum semua itu sama.

Keempat, Sederhana.

Ketika pemimpin dari negara lain meminta perlakuan istimewa kala menunaikan ibadah haji atau umrah—semisal dikawal pasukan keamanan. Hal itu tak berlaku untuk Raja Salman.

Dalam satu waktu, Raja Salman melakukan Thawaf sendirian, ia bahkan bercengkrama dengan beberapa jemaah haji lainnya. Dalam sebuah video, Raja Salman kedapatan bertegur sapa dengan muslim lainnya.

Kelima, Tunjangan dua kali gaji untuk warga.

Ketika sebagian besar negara di dunia khawatir soal pajak, Saudi bertindak sebaliknya. Raja Salman mengumumkan bahwa semua pegawai negara, pensiunan, mahasiswa, orang-orang prasejahtera atau kebutuhan khusus dan kelompok lainnya, akan diberikan dua bulan gaji secara cuma-cuma.

Keenam, Tumpas habis korupsi.

Sebelum naik tahta, ketika masih menjabat sebagai gubernur Riyadh, Raja Salman terkenal berkat capaian prestasinya di berbagai bidang.

Sebagian besar pencapaiannya diraih terutama dalam masalah pemberantasan korupsi. Para pengamat menilai Raja Salman memiliki catatan pemerintahan yang baik dengan berkurangnya korupsi

Ketujuh, Tegakkan hukum jika ia melanggarnya.

Raja Salman menyerukan penegakkan keadilan, bahkan jika itu melawan dirinya sendiri (jika dirinya bersalah—red).

Raja Salman meminta penegak hukum untuk menyeret ke meja hijau bagi siapa saja yang telah melakukan pelanggaran. Bahkan jika itu adalah anak-anaknya sendiri, cucu atau orang lain dari keluarga kerajaan.

Kedelapan, Mendirikan badan amal, penelitian dan agama.

Selain mendukung Syaikh Bin Baz Foundation, Raja Salman adalah pemimpin dewan pengawas Pusat Penelitian Madinah.  Ia juga merupakan ketua dari King Salman Centre for Disability Research. Kepeduliannya terhadap sesama bahkan sempat dipuji oleh PBB.

Kesembilan, Mengutamakan shalat.

Dalam satu waktu, Raja Salman meninggalkan Presiden AS Barack Obama ketika waktu shalat Ashar telah tiba. Raja Salman meninggalkan Obama di karpet merah untuk menunaikan shalat berjemaah dengan keluarga dan staffnya. 

sumber : islampos.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »