Inilah Kisah Sjafrie Sjamsoeddin. Jendral yang Berani Menodongkan Pistol ke Pengawal Presiden Israel

02.12
Kawasan Glodok, Agustus 1998. Presiden BJ Habibie mengunjungi kawasan yang belum lama menjadi pusat penjarahan. Massa berkerumun disepanjang jalan padat pertokoan yang dilalui Presiden. Mereka tampak antusias dan hendak mendekati Presiden.

Pangdam Jaya, Mayjen Syafrie Syamsudin yang berada dalam rombongan presiden tiba-tiba memacu langkah bergerak cepat ke depan mendahului rombongan. Tak berapa lama, sambil memegang tongkat komando, ke dua tangannya diangkat tanda menghalau massa yang hendak menyerbu presiden. Serentak massa menghentikan langkah.

Sekitar tiga tahun sebelumnya, Syafrie pernah membuat pengawal Presiden Israel bertekuk lutut. Tepatnya 22 Oktober 1995 di Presidential suite, lt. 41 hotel Waldorf Towers, New York, saat Presiden Israel Yitzak Rabin minta bertemu Presiden Soeharto namun awalnya tak mau menuruti prosedur pengamanan standar Paspampres.
    
Sempat adumulut, pengawal Presiden Israel dengan arogannya menodongkan senjata Uzi ke perut Syafrie yang tetap ngotot masuk dalam lift. Namun kalah cepat dengan kegesitan tangan Syafrie yang lebih dulu menempelkan moncong pistol ke perut tentara Israel itu. Sambil menatap mata Syafrie yang tangannya siap menarik pelatuk.

"Sorry I understand it," ujar pentolan Mossad itu sambil menurunkan arah senjatanya. Bahkan PM Israel pun ikut cemas lantara dua orang Paspamres lainnya juga sudah siap menumpahkan peluru. Alhasil Yitzak Rabin rela menuruti prosedur pengamanan Paspamres dan menunggu 15 menit karena memang datang lebih awal dari jadwal diterima Pak Harto.

Syafrie memang petarung. Pria kelahiran Makassar, 30 Oktober 1952 dan lulusan terbaik AKABRI 1974 ini tergolong sering menyabung nyawa. Terlibat operasi di Timor Timor dan Aceh, Syafrie adalah tentara para komando yang kenyang pengalaman tempur di lapangan sebelum ditarik menjadi Paspamres dan ajudan Presiden.

Sempat menjadi Danrem Surya Kancana Bogor, Syafrie menghabiskan karir teritorial di Ibukota. Pernahkan menjadi Kasdam Jaya, Syafrie adalah Pangdam Jaya saat terjadi gelombang reformasi 1998. Tak heran jika pria Bugis ini mengenal ibukota dengan detil. Baik masyarakat maupun sudut-sudut kota Jakarta.


Mengenyam pendidikan komando di Amerika, Syafrie beberpa tahun kembali ke Mabes TNI. Kepiawaian manajerial membuat dia dipilih membenahi Kementerian Pertahanan sebagai Sekjen sejak 2005. Karirnya terus menanjak hingga meraih bintang tiga dan menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan sejak 2010-2014.

Syafrie memiliki hubungan dekat dengan berbagai kalangan masyarakat ibukota. Suami Etty Sudiyati ini akrab dengan para ulama dan tokoh Betawi. Maklum sejak saat menjadi Pangdam, Syafrie sudah sering blusukan ke berbagai wilayah ibukota. Selain itu juga akrab dengan berbagai elemen masyarakat lain di ibukota.(ris/dbs)

Sumber : teropongsenayan.com


Artikel Terkait

Previous
Next Post »